Monday, September 4, 2017

Kampung Warna Warni Jodipan, Malang

Pertengahan bulan Agustus tepatnya tanggal 19 Agustus kemarin sambil nemenin teman fitting baju pengantin di Malang, kita mampir dulu di Kampung Wisata Warna Warni Jodipan, Malang. Kenalkan teman saya namanya Mirda, IG: @mirumew, orangnya cantik, tinggi, suka wisata kuliner, suka jalan2,  suka yang berbau jepang2 gitu dan (mungkin) suka menabung. Wait, lah..kok saya promosi, dia kan mau nikah.. (Plakk!!) Maafkan saya (sambil nunduk merasa bersalah). Sabtu pagi kita janjian di Stasiun Wonokromo, yupp kita mau naik kereta..yee.. :) Ini sudah kali kedua saya naik kereta. Kenapa saya senang naik kereta? Pertama gak macet, kedua perjalanan mulus alias gak ada acara salip2an antar kereta biar duluan sampe tujuan (ya iyalah ini kan kereta bukan bus), dan gak ada bau2 yang bisa bikin saya teler mati gaya kayak di bus..haha.

Pengalaman naik kereta yang pertama adalah saat saya ke Kediri survey tempat yang asik buat kursus B. Inggris di Kampung Inggris Pare, Kediri. Biasa, biar dapet nilai TOEFL 700 (sepertinya susah :( ). Namun akhirnya niat untuk kursus tersebut hanya menjadi niat sampai sekarang alias gak jadi, padahal udah survey jauh2 :) . Sekarang sih niat mau belajar B.Korea aja karena belajar otodidak huruf hangul udah lulus.hehe. Tujuannya biar nonton drama koreanya gak perlu pake subtitle..haha. (Akankah terlaksana??)

Kita janjian di stasiun jam 7 pagi, karena jadwal keberangkatan kereta kita jam set 8 pagi. Tapi memang dasar saya yang mbuletisasi akhirnya saya baru sampai disana jam 7 lebih hampir jam setengah 8. Sebenernya bukan mbuletisasi sih hanya kena macet aja tadi (alibi). Sampai di stasiun merasa sangat bersalah karena lumayan telat, padahal teman saya sudah menunggu lama sepertinya . Maaf yaa teman, maaf ya om sudah membuat anda dan anak anda menunggu lama (sambil nunduk merasa bersalah) :( .

Jam set 8 sesuai perkiraan dan jadwal kedatangan kereta, Kereta Mutiara jurusan Surabaya-Malang Kota datang. Cuss..kita naik. Tarif kereta Mutiara IDR 90k PP, beli di tiket.com. Sekitar pukul 9.30 kita (saya dan teman saya) sampai di Stasiun Malang Kota. Keluar stasiun niat mau cari angkot ke Kampung Warna Warni Jodipan, ternyata kata abang angkotnya kita disuruh jalan kaki saja ke Kampung Warna Warni-nya karena jaraknya hanya sekitar 500 meter dari Stasiun. Wah, dekat juga ya ternyata.

Setelah berjalan kaki sekitar 500 meter kita sampai di gang pertama Kampung Warna Warni Jodipan, Malang. Kenapa gang pertama? Karena ternyata ada 2 gang menuju Kampung Warna Warni Jodipan, Malang dimana 2 gang tersebut dipisahkan oleh sungai dengan penghubung sebuah jembatan. Jika ingin melihat view Kampung Warna Warni Jodipan, Malang secara keseluruhan bisa dilihat dari sisi jembatan (bagi yang ingin foto2 dari sini hati2 ya karna lalu lintasnya cukup padat). Dari sini Kampung Warna Warni Jodipan, Malang terlihat cantik dengan warna warni yang menghiasi keseluruhan sisi rumah, termasuk tak ketinggalan atap rumahnya yang di cat warna warni. Tak terbayangkan bukan bahwa dulunya Kampung Jodipan ini merupakan perkampungan kumuh di bantaran sungai.   



Harga tiket masuk di gang pertama dari Stasiun yaitu di Kampung Tridi, Kel. Kesatrian, Malang sebesar Rp 2.500/orang, dimana nantinya akan ditukar dengan souvenir berupa gantungan kunci berbahan kain flanel yang dibuat sendiri oleh warga Kampung Tridi. Disini bisa dipilih sendiri untuk souvenirnya. Saya pilih yang berbentuk topi dengan tulisan Kampung Tridi, Kel. Kesatrian, Malang berwarna pink. 




Bukan tanpa sebab dinamakan Kampung Tridi, karena disini saya menjumpai beragam lukisan 3D di tembok2 rumah warga.  Awalnya agak aneh juga sih mau foto2 karena ini pertama kalinya saya foto2 di depan rumah orang..hehe. Masuk semakin dalam ke kampungnya, naik, turun, belok kanan, belok kiri, ini Kampung kok mirip labirin yaa agak pusing pas mau cari jalan keluar tapi disinilah salah satu seninya..seni mencari jalan keluar labirin..hahaha (apa sih.. ). Dari Kampung Tridi kita turun kebawah menuju sungai yang berhasil memisahkan Kampung Warna Warni Jodipan 1 dan Kampung Warna Warni Jodipan 2 sehingga mereka tidak bisa bersama. Hikss.. (Ini apa sih,,kok jadi drama gini. Plakk! *tepok jidat)

Tangga warna warni dekat pintu masuk



Di tepi sungai tampak tulisan besar yang terbuat dari botol bekas

Tampak Jembatan penghubung Kampung Jodipan

Di gang kedua setelah jembatan, yaitu di Kampung Wisata Jodipan tiap orangnya akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2000 dan akan diberi stiker, dimana nantinya hasilnya akan dipergunakan untuk perawatan, inovasi gambar, kebersihan, dll.



Di gang kedua tampak lebih warna warni dengan berbagai hiasan yang sangat menarik karena bertepatan pula dengan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tgl 17 Agustus kemarin. Beragam pernak pernik bertema Kemerdekaan dengan warna Merah Mutih terlihat di sepanjang jalan di Kampung Jodipan ini. Sepertinya kita pas sekali datang kesini saat hari Kemerdekaan Indonesia.

Terlepas dari hari Kemerdekaan Republik Indonesia, spot foto di Kampung Jodipan lebih banyak dibandingkan dengan Kampung Tridi. Banyak spot foto yang menjadi favorit pengunjung misalnya payung2 cantik yang berada tepat setelah pintu masuk, gubuk petani, tembok yang di cat abstrak warna warni, dan beragam hiasan di sekitar rumah warga. Tips jika ingin foto2 disini harus pasang muka PD alias percaya diri karena memang lokasi foto terletak disekitar bahkan didepan rumah warga, dan tidak ada salahnya untuk bilang "permisi" ke pemilik rumah jika kebetulan ketemu :)





Foto ini tepat diambil di depan rumah warga




Ketemu Bpk Presiden Ir. H. Joko Widodo (Loph u pull, Pak :) )

Note: Semua foto hasil jepretan tangan dingin nan berbakat dari teman saya @mirumew :D